Provokator Saat Unjuk Rasa itu Benar Adanya

Rektor Unhas meminta saya membuat draf narasi himbauan untuk aksi damai bagi mahasiswa. Rencananya, beliau akan membuat video himbauan, untuk…
1 Min Read 0 30

Rektor Unhas meminta saya membuat draf narasi himbauan untuk aksi damai bagi mahasiswa. Rencananya, beliau akan membuat video himbauan, untuk ditampilkan pada videotron di depan kampus.

Cepat-cepat saya memikirkan apa pesan utama yang baiknya jadi point of view dalam himbauan ini.

Maka, saya mencoba membangun konteks untuk menarasikan pesan yang akan diusung oleh Rektor. Beberapa situasi yang melintas di kepala saya adalah:

  1. Di tengah situasi ekonomi penuh tekanan, dimana rakyat kecil paling berdampak dan merasakan, DPR RI justru bertindak “kejam” dengan menambah fasilitas untuk pribadi-pribadi anggotanya. Berbagai insentif mereka sepakati, termasuk tunjangan rumah sebesar Rp. 50jt per bulan. Ketika kritik dilontarkan, para anggota DPR ini justru merespon dengan cara tidak etis, mengolok-olok, bahkan menghina rakyat.
  2. Ketika rakyat dan mahasiswa menggelar protes dalam bentuk demonstrasi dan unjuk rasa, justru tindakan represif yang diambil. Seorang pengemudi ojek online tewas terlindas kendaraan taktis aparat kepolisian. Footage peristiwa ini beredar luas, banyak yang ditambah narasi kebencian dan perlawanan, menyulut emosi publik. Dan, aparat kepolisian menjadi sasaran kemarahan rakyat.
  3. Unjuk rasa yang berkembang menjadi kerusuhan (skala kecil) di banyak tempat telah melahirkan dugaan kuat adanya desain, dengan maksud-maksud politik tertentu. Pemerintahan Presiden Prabowo hampir memasuki tahun pertama. Pada masa awal, Prabowo mendorong kebijakan tegas untuk banyak isu krusial, terutama anti-korupsi, kemandirian bangsa, daya tahan pangan, dan berpihak pada rakyat. Nampaknya, ada pihak atau kelompok dari masa lalu yang sedang terganggu. Ada indikasi kuat, mereka sedang memanfaatkan situasi, memprovokasi rakyat, untuk menciptakan delegitimasi terhadap kekuasaan formal.
  4. Makassar adalah salah satu kota yang menderita dampak paling destruktif dalam unjuk rasa yang eskalatif menjadi kerusuhan. Kantor DPRD Kota Makassar habis dibakar massa, Kantor DPRD Provinsi Sulsel sempat dilalap api, puluhan pos polisi dirusak atau dibakar, dan berbagai fasilitas publik dirusak. Situasi ini menimbulkan sentimen ketidakpuasan lanjutan.

Konteks seperti itulah yang seharusnya mengisi himbauan dan seruan Rektor Unhas. Sebagai perguruan tinggi dengan reputasi nasional di Indonesia, himbauan Rektor Unhas seharusnya dapat memberi efek menenangkan, namun tetap dalam kerangka dukungan bagi perubahan dan perbaikan sistem.

Jika sudah tayang, akan sy tambahkan video singkat pesan dimaksud. Kalian bisa memberi komentar.(*)

 

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *