Ada dua hal yang nampaknya dipercaya oleh kebanyakan orang Jepang sepenuh hati: “ramalan cuaca” dan “jadwal kereta”. Teman saya berkata, “jika pemerintah tidak lagi memberi ramalan cuaca hari ini yang presisi, atau mengatur jadwal kereta yang sesuai, saya yakin kepercayaan publik akan hilang”. Itulah kata kuncinya: “kepercayaan publik”.
Pernah sekali waktu saya keluar apato di pagi hari yang cerah. Udara hangat, matahari pagi bersinar cukup terang, langit cerah sedikit berawan. Akan tetapi, orang-orang lalu lalang dan bersepeda membawa payung tergulung. Itu adalah masa-masa awal saya di Jepang. Maka, saya berpikir: “ah, nampaknya payung juga telah menjadi mode ya… Cerah begini koq pada bawa payung..”
Dan sore harinya, hujan benar-benar turun!
Kemudian saya ketahui, orang Jepang sangat lekat dengan perubahan cuaca. Setiap malam menjelang tidur, atau pagi hari sebelum keluar rumah beraktivitas, orang-orang akan menelisik perkiraan cuaca. Ini akan menentukan ketebalan baju hari ini, perlu bawa payung atau tidak, dan apakah bisa melakukan aktivitas luar ruangan atau tidak.
Sumber informasi pertama dan utama adalah Japan Meteorological Agency (JMA) atau Kisho-cho (tulisan kanjinya: 気象庁). Ini lembaga pemerintah yang didirikan tahun 1956 dengan mandat khusus “memantau, memperkirakan, dan mengumumkan” kondisi iklim dan cuaca. Media-media mengambil informasi dari sini. Juga publik dapat bebas melihat informasi cuaca (dan peringatan waspada, jika ada) harian hingga mingguan di websitenya.
JMA setiap hari menampilkan informasi terkini. Setiap tahun, kawasan Pasifik menjadi langganan taifun, kata orang Indonesia “angin topan” atau “angin putar”. JMA selalu menampilkan proses taifun sejak terbentuk, gerakan dan tujuannya, kadang-kadang hingga interval 10-15 menit. Tahun lalu, saya mengikuti via website JMA proses taifun yang diberi nama Vongfong, nama yang imut untuk angin berkecepatan 215 km/jam dengan dampak kerusakan hingga US$ 100 juta. Ketika itu, taifun ini diperkirakan akan melewati Jepang bagian selatan dan tengah seminggu sebelumnya. Menjelang hari Vongfong lewat, negara dalam keadaan siaga. Sekolah dan kantor diliburkan. Orang-orang memenuhi super market untuk belanja kebutuhan, sebab besok akan ada taifun dan kita baiknya di rumah saja.
Vongfong adalah topan fropis terkuat tahun lalu. Nama-nama taifun ini hingga sekarang belum saya pahami asal-asal usulnya. Ada topan Haiyan, Glenda, Katrina, Nuri, Ketsana. Nama imut untuk kekuatan dan kerusakan yang bisa ditimbulkan.
Hari ini cuaca bagus di pagi hari, suhu udara 16 derajat celcius. Tapi tetap saja, liriklah dulu website JMA. Hari ini diperkirakan tidak ada hujan. Ada mendung di siang hari dengan suhu sampai 23 derajat. Dan sore hingga malam suhu akan menurun tajam. Artinya, jika akan pulang malam, bawalah pakaian lebih tebal yang hangat. Begitulah cara orang Jepang merespon cuaca harian. (*)
#KyotOktober – at 三十三間堂 (Sanjūsangen-dō)
View on Path