Pagi-pagi, sejak pukul 06.30 WITA, langit dibatas Sudiang bergemuruh. Pesawat jet Sukhoi sedang bermanuver cukup rendah. Wilayah Sudiang memang terletak hanya beberapa kilometer dari Pangkalan Angkatan Udara Hasanuddin Makassar.
Jadi, suara gemuruh kiriman jet-jet tempur ink bukan lagi hal aneh. Sepengetahuan saya, di Pangkalan ini terdapat juga F-14. Tapi Sukhoi ini tampangnya lebih sangar.
Beberapa kali saya melihat manuver Cobra diperagakan. Ini manuver paling membuat was-was. Pesawat ini terbang hampir tegak lurus ke atas, lalu dia akan tiba-tiba berbalik menukik seolah kehilangan tenaga. Lalu, benerapa puluh meter sebelum mencapai tanah, ia akan kembali terbang ke angkasa.
Cantik sekali. Dan terus terang mengagumkan kemampuan pilotnya. Saya sama sekali tidak masalah. Justru bagus kan, Sukhoi ini olah raga pagi. Jadi ia akan selalu sehat.
Persoalannya hanya disuara bising itu. Ini jadi masalah, sebab hari ini saya niat bangun jam 11, gara-gara semalam begadang. Tetapi suara bising Sukhoi tidak memungkinkan untuk tidur lama-lama.
Saya sempat jengkel. Belakangan saya senang juga. Di negara ini, saya yakin sedikit sekali orang-orang yang dibangunkan oleh Sukhoi, sebuah pesawat tempur canggih seharga US$ 35 juta (kira-kira 300 milyar rupiah).
Oh ya, ini pesawat Sukhoi Su-27 yang diberi nama kode oleh NATO sebagai Flanker. Saya tahu hal ini karena pada saat dibeli sempat menjadi berita besar. Seorang teknisi asal Rusia yang bertugas merakit equipment pesawat ini tewas di Makassar. Konon, gara-gara menenggak minuman keras oplosan. Waddow…!
fotonya keren om
Thanks… Itu foto copas dari internet…hehe….
Powered by Telkomsel BlackBerry®
siap pertahankan udara negara kita